Nadiemmembagikan tips untuk para pemuda-pemudi membantu Indonesia dalam menghadapi masa sulit ini. Dia meminta para pemuda mengetahui sasaran target dan tujuan dan siap untuk gagal. Terkaitdengan pemuda, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah menyampaikan, "Aku wasiat-amanatkan kepadamu terhadap pemuda-pemuda (angkatan muda) supaya bersikap baik terhadap mereka.Sesungguhnya hati dan jiwa mereka sangat halus. Maka sesungguhnya Tuhan mengutus aku membawa berita gembira, dan membawa peringatan. Dalamkesempatan tersebut, Kak Dhofir mengucapkan terima kasihnya pada para pemuda dan pegiat olahraga di Desa Klampok. "Kami berterima kasih kepada pengurus olahraga di Desa Klampok yang masih mempercayakan saya untuk ikut terlibat di kegiatan ke depan. Kami selalu siap memberikan kontribusi pemikiran demi majunya olahraga," ujar Kak Dhofir. Saatini, kata dia, bangsa lain sudah memikirkan bagaimana peradaban teknologi ke depan, tetapi Indonesia masih sibuk mendiskusikan revolusi industri 4.0. Oleh karena itu, pada masa sekarang para pemuda harus siap melangkah maju demi membangun sumber daya manusia yang berkompeten. "Tidak lagi harus berpikir mundur ke belakang," tegas Saddam. Parapemuda Indonesia harus siap? A. Menjadi contoh kedisiplinan. B. Memimpin generasi tua. C. Menguasai ilmu pengetahuan. D. Menjadi pelopor kebangkitan nasional. E. Semua jawaban benar. Para pemuda indonesia harus siap menjadi pelopor kebangkitan nasional. Asmaul Husna berjumlah? Sudahsaatnya para pemuda menyiapkan diri semaksimal mungkin dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat di tengah percaturan global. Pemuda Harus Siap Hadapi Percaturan Global. Webinar Perpusnas bersama Sonora, dengan bertema, Peringatan Hari Pahlawan Tahun 2020: Peran Pemuda dalam Meningkatkan Literasi di Indonesia, Selasa (10/11). gSTnMsR. Dengan semangat Bhinneka Tunggal Ika, Sumpah Pemuda membuktikan bahwa perbedaan yang dimiliki bangsa Indonesia ternyata dapat disatukan. Api semangat sumpah pemuda 92 tahun yang lalu harus terus dari hal tersebut, GoodNews From Indonesia dan mengajak pemuda dan pemudi dari seluruh Indonesia, untuk berkumpul secara daring pada acara Kongres Pemuda Indonesia 2020 yang dilaksanakan pada 26—28 Oktober tema besar "Merangkai Gagasan, Membangun Harapan", GoodNews From Indonesia dan ingin memfasilitasi warga negara Indonesia berusia 16—34 tahun untuk berdiskusi merumuskan resolusi bagi kurang lebih 300 gagasan, berasal dari pemuda/i yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia. Setelah melalui tahap kurasi, terpilihlah 130 gagasan dari pemuda/i yang maju mewakili provinsinya yang disampaikan oleh para pemuda/i mengangkat 5 sektor yang ada di Indonesia, yaitu Pendidikan, SDM, Riset & Teknologi, Infrastruktur Dasar dan Lingkungan, Ekonomi dan Kewirausahaan, Kesehatan dan Kehidupan Sosial, serta Politik dan Pemuda Indonesia dibuka oleh Dr. Jonni Mardizal, selaku Staf AhliBidang Ekonomi Kreatif Kemenpora, dan kemudian disusul dengan acara General terbagi menjadi 2 sesi, sesi 1 bertajuk "Melihat Potensi Anak Muda Melalui Gerakan Perubahan" dengan dihadiri oleh teman diskusi Pangeran Siahaan - CEO Sofian Hadiwijaya - CTO Warung Pintar, Satya Radjasa - Managing Director Korn Ferry, dan Andhyta F. Utami - Environmental Economist & Co-Founder Think Policy pada sesi 2 mengangkat tema "Kolaborasi Lintas Sektor Untuk Indonesia Kuat". Menghadirkan Teten Masduki - Menteri Koperasi dan UKM, Handy Satriago - CEO General Electronic Indonesia, dan Salman Subakat - CEO PT Paragon Technology and Masduki berpesan terkait pentingnya berkolaborasi lintas sektor untuk mewujudkan Indonesia yang lebih maju dan mempercepat pertumbuhan."Pemerintah tidak bisa berjalan sendiri, kita perlu kolaborasi untuk menghadirkan Indonesia maju yang punya fondasi ekonomi dengan SDM yang kuat. Maka perlu diarahkan kepada kerjasama lintas sektor, kerja sama dalam pengembangan SDM, riset, dan development product. Prioritas saat ini ialah mendorong startup, usaha rintisan yang melibatkan anak muda dibanding generasi lama UMKM, agar bisa naik kelas dengan pendekatan inkubasi bisnis," 27 Oktober 2020, pemuda/i telah berhasil merumuskan resolusi gagasan di berbagai klaster. Dari perumusan tersebut, terciptalah 65 usulan resolusi dari 5 klaster yang ada. Berikut intisari resolusi dari 5 klaster yang Mendorong pemerintah dan masyarakat untukMeningkatkan kualitas SDM Indonesia melalui pendidikan yang berkualitas, berkarakter, dan aktif dalam berbagai program pelestarian lingkungan dalam konteks pencegahan maupun penanggulangan kerusakan teknologi dalam pengembangkan ekonomi kerakyatan dengan melibatkan masyarakat sebagai subjek yang lembaga yang ada Seperti puskesmas dan unit kesehatan lain dalam memberikan layanan kesehatan, terutama dalam konteks kesehatan mental dan gizi aktif dalam menguatkan penegakan hukum dan pencegahan korupsi di masyarakat berbasiskan komunikasi dan kolaborasi pemerintah, pihak swasta, dan Mencari solusi dari setiap isu baik SDM, lingkungan, ekonomi, sosial, kesehatan, maupun politik acara kongres ditutup dengan Dialog Kebangsaan pada 28 Oktober 2020 dengan menghadirkan Antonius Benny Susetyo - Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila BPIP, Aries Agung Paewai, - Kepala BPSDM Provinsi Jawa Timur, dan Ganjar Pranowo - Gubernur Jawa Benny mengatakan pada dialog kebangsaan, “Anak muda sekarang dengan adanya internet justru berpeluang untuk semakin kreatif dan inovatif. Anak muda seharusnya mampu memberi harapan dengan membangun kesejahteraan di daerahnya masing-masing," Dialog Kebangsaan, Ganjar Pranowo juga menyatakan bahwa resolusi yang diciptakan pemuda/i Indonesia pada Kongres Pemuda Indonesia menunjukkan adanya kegelisahan pemuda/i dari berbagai sektor di Indonesia."Pemuda berkumpul merupakan bagian dari bentuk demokrasi, bagaimana para pemuda bisa menghimpun gagasan untuk membentuk resolusi bagi Indonesia. Resolusi yang dihasilkan ini, menurut saya cukup kritis. Resolusi kawan-kawan dari lintas sektor ini menunjukkan adanya kegelisahan terhadap masalah, namun yang hebat adalah bagaimana pemuda ini bisa sekaligus mencarikan solusi dari kegelisahannya," ucapnya.**-Link acaraStadium General 1 General 2 Kebangsaan berita, artikel, dan konten yang lain di Google News Jakarta - Peringatan Hari Sumpah Pemuda harus menjadi tonggak baru para pemuda untuk memantapkan dan mengkonsolidasikan langkah-langkah terbaik dan nyata dalam membumikan nilai-nilai Pancasila. Peringatan hari ini mengingatkan kita kembali akan "sejarah kesadaran" anak-anak bangsa pada 91 tahun silam. Kesadaran pemuda-pemudi bangsa yang melahirkan satu kesatuan pemikiran besar dan visi kebangsaan yang jauh melampaui zamannya, hingga bangsa Indonesia mencapai kemerdekaannya pada 1945, serta menjadi landasan bagi Indonesia masa depan yang akan kita songsong ini kita hidup di era globalisasi yang ditandai dengan kecepatan dan kemudahan arus informasi dan komunikasi. Lompatan kemajuan di bidang teknologi informasi dan komunikasi telah menembus batas-batas kedaulatan negara. Apa yang terjadi di belahan dunia di mana pun dengan seketika dapat kita informasi dan komunikasi yang semakin mudah dan terbuka memberikan banyak peluang bagi kemajuan bangsa. Tetapi pada saat yang bersamaan kemudahan arus informasi dan komunikasi juga membawa ancaman ancaman terhadap ideologi kita Pancasila, ancaman terhadap nilai-nilai luhur bangsa kita, ancaman terhadap adab sopan santun kita, ancaman terhadap tradisi dan seni budaya kita, serta ancaman terhadap warisan kearifan-kearifan lokal bangsa kita. Dengan membonceng fenomena globalisasi, nilai-nilai individualisme, liberalisme, dan ekstremisme telah ditransformasikan secara terstruktur, sistematis dan masif, seolah harus diterima sebagai standar nilai baru yang terbaik dalam pembangunan sistem politik, ekonomi, dan budaya di kaitan ini, saya selaku Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat MPR mengajak para pemuda untuk berada di garda terdepan dalam membumikan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, yaitu selalu menghadirkan nilai-nilai dan keutamaan Pancasila dalam praksis saat ini kita masih mengalami tantangan dalam membumikan ideologi negara, yaitu Pancasila. Sekurang-kurangnya ada lima tantangan yang harus menjadi perhatian kita secara sungguh-sungguh. Tantangan pertama, adalah tentang pemahaman Pancasila. Saat ini masyarakat mengalami penurunan intensitas pembelajaran Pancasila dan juga kurangnya efektivitas dan daya tarik pembelajaran Pancasila. Hal ini tidak terlepas dari rendahnya tingkat kedalaman literasi masyarakat Indonesia secara kedua, adalah eksklusivisme sosial yang terkait derasnya arus globalisasi sehingga mengarah kepada menguatnya kecenderungan politisasi identitas, dan menguatnya gejala polarisasi dan fragmentasi sosial yang berbasis ketiga, adalah masih lebarnya kesenjangan sosial, karena masih terjadi sentralisasi pembangunan ekonomi pada wilayah-wilayah tertentu. Selain itu, meluasnya kesenjangan sosial antarpelaku ekonomi dan kebijakan ekonomi yang mengedepankan sektor ekstraktif yang kurang mengembangkan nilai keempat, adalah pelembagaan Pancasila di mana lemahnya institusionalisasi nilai-nilai Pancasila dalam kelembagaan politik, ekonomi, dan budaya serta masih lemahnya wawasan ideologi Pancasila di kalangan penyelenggara kelima, adalah keteladanan Pancasila. Dalam konteks ini, tantangan yang dihadapi adalah masih kurangnya keteladanan dari tokoh-tokoh pemerintahan dan masyarakat. Hal ini diperparah dengan semakin maraknya sikap dan perilaku destruktif yang lebih mengedepankan hal-hal negatif di ruang publik serta kurangnya apresiasi dan insentif terhadap prestasi dan praktik-praktik yang meyakini, melalui semangat hari Sumpah Pemuda, para anak-anak muda milenial kita akan terus melahirkan pemikiran-pemikiran atau gagasan-gagasan yang bernas untuk mengatasi berbagai tantangan semua harus sadar, dalam lima tahun ke depan Indonesia akan menghadapi tantangan yang sangat berat. Dinamika lingkungan strategis global diwarnai kompetisi dan perebutan pengaruh negara-negara besar yang telah menempatkan Indonesia pada pusat kepentingan global. Jika tidak siap dan waspada, Indonesia dapat saja tergilas dalam kompetisi global yang tidak mengenal batas dan ke depan membutuhkan generasi muda yang unggul, yang berkarakter Pancasila, yang toleran, dan yang berakhlak mulia. Karenanya, kita butuh SDM unggul yang terus belajar, bekerja keras, serta berdedikasi tinggi. Indonesia membutuhkan generasi muda yang penuh inovasi; yang mampu membalik ketidakmungkinan menjadi peluang; yang mampu membuat kelemahan menjadi kekuatan dan keunggulan; yang mampu membuat keterbatasan menjadi keberlimpahan; yang mampu mengubah kesulitan menjadi kemampuan; yang mampu mengubah sesuai yang tidak berharga menjadi bernilai untuk rakyat dan bangsa meyakini, para Pemuda kita mampu berkontribusi besar dalam mendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo yang dalam periode kedua ini menitikberatkan pada pembangunan sumber daya sebab itu, mari kita merapatkan barisan untuk bersama-sama, bergotong royong memikul berbagai tantangan yang berat, yang membentang di hadapan kita. Mari kita bangun rumah besar Indonesia, rumah Pancasila, rumah yang hangat dan nyaman bagi seluruh anak bangsa, rumah untuk mewujudkan mimpi dan cita-cita bersama untuk mewujudkan Indonesia yang gemilang di masa depan. Dan sekali lagi, Pemuda Pancasila harus mampu berkontribusi dalam membangun rumah besar Pancasila bangsa sangat bergantung dengan kualitas sumber daya manusianya, selaras dengan itu, MPR konsisten melaksanakan pembangunan karakter bangsa melalui pemasyarakatan Empat Pilar MPR yang pada hakikatnya adalah pembangunan jati diri bangsa Pilar MPR itu adalah Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara; Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai landasan konstitusional dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara; Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI, adalah konsensus negara yang harus dijunjung tinggi; serta Bhinneka Tunggal Ika, sebagai semangat perekat di tengah untaian keragaman bangsa yang terus memperkukuh empat pilar MPR dalam kehidupan kita sehari-hari, kita harus yakin bahwa cita-cita Indonesia masa depan yang lebih baik akan segera terwujud. Meskipun berbagai tantangan dan rongrongan terhadap keutuhan bangsa dan negara selama ini kita alami, tetapi yang lebih membanggakan dan harus kita syukuri adalah sampai hari ini Indonesia masih tetap kokoh bersatu sebagai bangsa yang merdeka dan Soesatyo Ketua MPR, Kepala Badan Bela Negara FKPPI mmu/mmu Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Indonesia merupakan Negara Kesatuan yang penuh dengan keragaman baik dari keanekaragaman budaya, bahasa, ras, suku, maupun agama. Sebagai warga negara Indonesia, harus mampu mempersatukan berbagai keragaman itu sesuai dengan semboyan yang dimiliki bangsa Indonesia yaitu "Bhineka Tunggal Ika" yang diartikan sebagai berbeda-beda tetapi tetap satu. Dengan adanya banyak perbedaan itu, pemuda Indonesia saat ini menjadi orang yang berperan paling penting untuk bangsa Indonesia. Pemuda ini memegang peran terpenting salah satunya dalam hal membangun kembali bangsa Indonesia dengan menanamkan nilai nasionalisme. Para pemuda merupakan penerus bangsa dalam hal "agent of change" dimana para pemuda memiliki peran penting dalam membawa Indonesia menjadi negara yang lebih maju dan berkembang dalam segala dilihat dalam pelajaran sejarah yang telah kita pelajari selama ini, para pemuda memberikan catatan bersejarah yang tidak mungkin bisa dilupakan bagi bangsa Indonesia. Hal-hal yang mereka lakukan sejak dahulu untuk Bangsa Indonesia mencerminkan nilai-nilai kehidupan beragama, berbudaya, berbangsa dan bernegara khususnya mendorong Bangsa Indonesia menjadi negara yang lebih baik. Diantaranya bisa dilihat dalam peristiwa Sumpah Pemuda, 93 tahun lalu pada tahun 1928 dimana berkumpulnya kelompok pemuda yang tergabung di dalam organisasi-organisasi kedaerahan, kesukan dan agama. Selain itu menjelang proklamasi dimana para pemuda mendesak Soekarno dan Hatta untuk segera mengproklamasikan kemerdekaan Negara Indonesia. Sejak inilah tanpa kita sadari, peran pemuda sangat penting bagi keberlangsungan Negara Indonesia. Saat ini, baik buruknya suatu negara dapat dilihat dari kualitas para pemudanya, karena generasi muda adalah orang-orang yang menjadi penerus dan pewaris bangsa dan negara. Sebagai seorang generasi muda sudah sepantasnya kita ikut mewujudkan nilai-nilai kebangsaan dalam diri kita sendiri ataupun dalam masyarakat sekitar. Banyak sekali hal-hal yang dapat kita lakukan untuk memperkuat rasa dalam membangun bangsa dan negara dengan meningkatkan kepedulian kita terhadap bangsa Indonesia, meningkatkan semangat nasionalisme, meningkatkan kepercayaan diri, meningkatkan sikap daya saing, dan semangat mengabdi kepada bangsa dan negara. Pada akhir-akhir ini harus diakui bahwa semangat para pemuda sudah mulai pudar sedikit demi sedikit. Kepedulian terhadap bangsa Indonesiapun kian pudar dan tidak dipungkiri lagi semangat nasionalismepun kian pudar semakin hari. Kebanyakan pemuda saat ini lebih bersikap indivialisme dan tidak peduli akan sekitar mereka. Hal ini lah yang menjadi penyebab pesatuan dan kesatuan bangsa Indonesia saat ini mulai memudar tiap harinya. Sebagai generasi muda, sudah menjadi kewajiban kita untuk mempertahankan dan mengisi kemerdekaan yang sudah diraih dengan susah payah melalui perjuangan para pahlwana yang sudah mempertaruhkan jiwa dan raganya dahulu satu caranya dengan terlibat dalam kegiatan sosial dan pelayanan masyarakat. Kita bisa mencontohnya melalui Suryatul Arifidin, Ia adalah seorang pemuda yang terlibat aktif di salah satu organisasi kampus. Ia merupakan mahasiswa Teknik Informasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta yang ikut aktif dalam melakukan kegiatan sosial sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat. Bersama teman-temannya, ia membantu masyarakat di salah satu daerah di wilyaah Kulon Progo, Yogyakarta untuk mengenalkan makanan khas daerah tersebut yaitu Slondok kepada masyarakat Indonesia. Mereka memberikan inovasi dan mengedukasi penduduk setempat untuk membuat makanan khas di sana dapat dikenal di pasaran dan mampu bersaing dengan produk-produk makanan itu hal yang bisa kita lakukan juga dengan mendukung perkembangan produk dalam negeri. Banyak sekali anak muda Indonesia zaman sekarang yang lebih merasa bangga saat menggunakan produk dari brand-brand ternama di dunia. Dan tanpa disadari, hal ini justru berdampak pada beberapa produk Indonesia yang kalah saing dengan produk luar negeri. Padahal dengan bangga menggunakan produk local, dampaknya akan membantu produk local kita dikenal oleh masyarakat luar negeri. Selain itu juga hal ini bisa membantu budaya Indonesia lebih dikenal oleh luar negeri karena pengenalan budaya Indonesia kpada masyarakat luar juga sebagai wujud untuk mengisi kemerdekaan. Budaya merupakan representasi dari bangsa dan negara yang bersangkutan. Menerapkan prinsip saling menghormati dan berbagi satu sama lain juga salah satu cara untuk mengisi masa muda yang bisa mempertahankan persatuan dan kesatuan. Karena sikap saling menghormati sangat diperlukan oleh masyarakat Indonesia yang pada dasarnya beragam. Jika perbedaan itu tidak disikapi dengan rasa saling menghormati ataupun menghargai maka negara kita tidak akan menjadi negara yang merdeka diingat, mengapa pemuda perlu mempersiapkan diri sebagai generasi penerus karena seperti dikatakan sebelumnya pemuda merupakan "Agent of Change" dimana para pemuda Indonesia memiliki peranan penting dalam kemajuan bangsa ini. Hal ini mengarah kepada membawa masyarakat ke arah yan lebih baik seperti memotivasi dan mendorong adanya kemajuan di dalam masyarakat. Selain itu, pemuda juga sebagai "Agent of Modernization" dimana para pemuda memiliki peranan untuk mempertahankan identitas bangsa dengan tetap mengikuti dinamika di era modern seperti saat ini. Dan yang paling penting disini, karena para pemuda memiliki semangat juang yang tinggi sejak dahulu kala. Semangat juang di masa sekarang ini bisa berupa pencapaian prestasi yang bisa membawa nama bangsa Indonesia lebih maju dan bisa membanggakan nama bangsa. Dalam diri setiap pemuda, harus memiliki rasa pantang menyerah, dan memilki rasa kesatuan dan persatuan dan rasa cinta tanah hal yang perlu dipersiapkan para pemuda untuk menghadapi masa depan adalah sikap pantang menyerah, karena kita tidak pernah tau apa yang akan terjadi di kemudian hari. Selain itu juga tanggung jawab yang besar, semua pemuda harus mempunyai rasa tanggung jawab yang besar karena harus dipahami bahwa setiap pemuda Indonesia memiliki tanggung jawab yang besar dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Sehingga sebagai generasi penerus harus bisa menuntut perilaku yang mampu mendukung persatuan dan kesatuan. Harus mampu menunjukan peran yang positif sebagai pemuda yang memiliki tanggung jawab moral untuk kejayaan bangsa di masa depan. Selain itu pula, kreatif, percaya diri, inovatif,, memiliki kesetiakawanan sosial dan semangat pengabdian terhadap masyarakat, bangsa, dan negara yang tinggi sangat diperlukan untuk menghadapi masa depan. Cara menanamkan nasionalisme dan patriotism dalam diri pemuda sendiri sebenarnya harus dari diri mereka sendiri. Diri sendiri harus bisa paham bahwa kita sebagai warga negara Indonesia harus bangga dengan negara sendiri. Menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar dan mencintai semua kebudayaan Indonesia. Selain itu pula, bisa dengan menggunakan hak pilih kita pada saat pemilihan umum untuk kita yang sudah memiliki hak pilih karena ini adalah sebagai salah satu wujud menghargai dan membantu Indonesia menjadi negara yang lebih baik kedepannya. Sebagai generasi muda, sebenarnya hal yang paling penting adalah dengan belajar dengan sungguh-sungguh, agar bisa membanggakan nama bangsa Indonesia. Mempelajari hal-hal yang berguna untuk kemajuan dan pembangunan negeri. Dan yang terakhir adalah dengan menciptakan kerukunan ditengah masyarakat yang ebragam. Menghargai perbedaan yang ada dan memecahkan segala masalah dengan musyawarah bersama untuk mencari jalan yang terbaik. Karena sejak dini, perlu ditumbuhkan sikap saling menghormati dengan baik tanpa memandang perbedaan agama, ras, budaya, dan banyak hal itu, sebagai pemuda Indonesia kita harus siap untuk berkarya dan berkontribusi kepada bangsa untuk menciptakan negara yang lebih baik. Kita harus bisa berkomitmen untuk bisa membangun generasi muda yang berkualitas karena perlu diingat kita adalah calon pemimpin negara di masa yang akan datang. Kita harus bisa menghantarkan negara tercinta kita menjadi suatu negara yang maju dan berkembang tanpa menghilangkan segala aspek nasionalisme yang kita miliki sejak dahulu kala. Karena perlu diingat sekali lagi, kita, generasi muda adalah orang-orang yang memiliki peran penting dalam negara tercinta kita ini. Kitalah yang tahu mau dibawa kemana negara kita ini kedepannya. Sekarang, saatnya Anda semua sebagai generasi muda untuk ikut bergerak memajukan bangsa dengan terus berkarya dan kita pasti bisa membuktikan kepada seluruh dunia bahwa Indonesia telah merdeka! Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya

para pemuda indonesia harus siap